Kamis, 12 Januari 2017

Selat Solo





Terhidang dengan kentang, wortel dan buncis yang dipadupadankan dengan telur dan tentunya daging sapi has dalam masak semur, diguyur dengan kuah kecap berbumbu adalah identitas dari selat Solo ini.
Bukan merupakan olahan asli Surakarta namun telah mengalami akulturasi resep dari Belanda. Yaa, beefsteak asal Eropa yang dipanggang itu beradaptasi untuk lidah jawa menjadi selat Solo yang berkuah. Konon, akulturasi ini terjadi saat Belanda menduduki Surakarta pada saat penjajahan dulu. Gizi  yang diasup dari makanan ini mayoritas adalah protein dari daging dan telur, namun karbo juga bisa diasup dari kentang rebus dan keripik kentangnya. Serat diperoleh dari wortel, buncis dan bawang bombay yang melengkapi.
Sajian ini bisa dinikmati dengan merogoh kocek Rp 18.000-Rp 25.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SHARETHIS

Author

FoodTouristic Yogyakarta ID