masyarakat Yogyakarta. Di dalam brongkos terdapat daging sapi yang dipadukan dengan kacang
tolo/kacang merah, tahu, kulit mlinjo, dan rempah-rempah yang menggugah selera. Rasanya
gurih sedikit manis, dan sangat cocok disajikan dalam keadaan panas atau hangat. Sebagai
pembangkit selera makan, ditambahkan cabai rawit utuh diatas brongkos.
Brongkos terbuat dari daging sapi, terutama daerah sandung lamur yang dimasak sedemikian
rupa sehingga empuk dan lembut ketika dikunyah. Ciri dari masakan ini adalah penggunaan
kluak sebagai salah satu bumbu yang menyebabkan warna gelap dan aroma yang khas. Jenis
bumbu lain yang digunakan untuk membuat brongkos adalah gula merah, bawang merah,
bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, daun salam, sereh, jahe, daun jeruk, dan
garam. Proses pemasakan yang lama menyebabkan setiap komponen bumbu terserap merata
hingga ke serat-serat daging. Oleh karena itu tidak mengherankan ketika banyak orang yang
menyukai masakan ini, termasuk diantaranya Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Brongkos konon berasal dari kata brownhorst yang merupakan campuran bahasa Inggris dan
Perancis yang kemudian diplesetkan menjadi kata Jawa yang artinya masakan daging yang
berwarna coklat. Dalam khasanah kuliner Jawa, brongkos merupakan salah satu Java Deli /
enak-enakan orang jawa dalam menyebutnya. (PKMT UGM, 2016)
Tertarik wisata kuliner Jogja lengkap dengan cerita sejarahnya? Silahkan hubungi kami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar