Sayur tempe lombok ijo merupakan masakan khas Gunung Kidul yang sudah terkenal. Makanan
ini bercitarasa gurih dan pedas, namun tidak sekuat rasa pedas cabe rawit. Biasanya dimakan
sebagai lauk makan nasi. Makanan ini biasanya dibuat sebagai menu keluarga. Pembuatannya
yang cukup mudah, sehingga makanan ini sering dibuat dalam lingkup rumah tangga.
Sekarang, makanan sayur tempe lombok ijo ini lebih banyak dicari oleh masyarakat golongan
ekonomi menengah keatas. Sebagai makanan khas, sayur tempe lombok ijo selalu dicari para
pengunjung yang datang ke Jogja, terutama Gunung Kidul. Warung-warung penyedia sayur
tempe lombok ijo pun semakin lama berusaha menyesuaikan dengan keiinginan konsumen.
Salah satu yang dimodifikasi dari makanan ini adalah pada cita rasa pedas dan komposisinya.
Sayur tempe lombok ijo dalam sejarahnya adalah makanan bercita rasa pedas, namun sekarang
beberapa warung di daerah Jogja menciptakan sayur tempe lombok ijo dengan cita rasa yang
tidak terlalu pedas. Hal tersebut dilakukan dengan cara memisahkan biji cabai dan tidak
memasukannya dalam masakan, karena cita rasa pedas muncul dari biji cabai tersebut. Selain itu,
beberapa warung menyertakan daun melinjo (Gnetum gnemon) dalam sayur tempe lombok ijo ini
dan ada pula yang tidak menggunakan daun melinjo. Hal tersebut terkait dengan permintaan
konsumen karena daun melinjo mempunyai efek yang negatif terutama bagi orang tua. (PKMT
UGM, 2016)
Mau menikmati satu set menu sayur tempe lombok ijo (sayur tempe lombok ijo, nasi merah,
ayam kampong, gudeg daun papaya, dan bacem jeroan)? dengan rasa khas yang orisinal?
Silahkan hubungi kami